Pertanyaan : Bolehkah saya berjabat tangan dengan ibu mertua (ibu dari istri) dan bepergian bersamanya? Seperti misalnya memboncengkan beliau dengan motor atau menyetirkan mobil untuk beliau?
Jawaban : Ya, boleh. Karena ibu mertua adalah salah satu dari wanita yang termasuk mahram dan haram untuk dinikahi. Dan karena beliau adalah mahram, maka tidak mengapa berjabat tangan atau membonceng beliau dengan motor saat harus mengantar beliau pergi.
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dalam fatwa beliau mengatakan bolehnya bepergian dengan ibu mertua karena beliau telah menjadi mahram dengan adanya akad atas anaknya (dalam hal ini istri). Sebagaimana firman Allah :
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ
وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ
الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ
وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ
وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُم مِّن نِّسَائِكُمُ اللَّاتِي
دَخَلْتُم بِهِنَّ
0 komentar:
Post a Comment