THIS TOPIC BOX Ketik Topic Disini Contoh DZIKIR atau MAKAN

Translate

Thursday 3 September 2015

SUAMI YANG MENYURUH ISTRINYA BERZINA

Zina itu adalah hubungan ‘intim’ antar laki-laki dan perempuan yang bukan istrinya yang sah  Zina itu haram, dosa besar dan dilarang oleh Allah SWT, 


“32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
.” (Q.S. al-Isra’: 32).

Seorang yang sudah punya suami atau istri berzina itu lebih berat dosa dan hukumannya ketimbang dengan orang yang masih bujangan, itulah  yang dinamakan ‘Zina Muhson’. 
Suami yang mengizinkan istrinya berzina dan tidak punya rasa cemburu istrinya dizinahi lelaki lain, bahkan mungkin ‘menjual’ istrinya kepada lelaki lain itu oleh Rasulullah dinamakan ‘Dayyuts’, yang diharamkan kepadanya bau  sorga.

Siapa yang berdosa, si isteri apa si suami? Yang paling berdosa adalah  yang melakukan zina (istri) dan yang menyuruh, menjadi perantara, menyediakan tempat (germo) dan semua yang ikut berpartisipasi dalam perbuatan zina semuanya ikut  berdosa.

Dalam hal tersebut diriwayatkan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW,  
bahwa barangsiapa yang melakukan perzinaan dengan perempuan yang sudah bersuami, adalah menjadi beban dosa lelaki dan wanita itu di dalam kuburnya separuh adzabnya umat ini. Maka apabila datang hari kiamat, Allah memberi hukuman dengan memberi semua kebaikan lelaki pezina kepada suami pasangan selingkuhnya, ini kalau diluar sepengetahuan si suami. Akan tetapi jika suami tahu (istri berzina) dan mendiamkan (mengizinkan), niscaya Allah haramkan baginya sorga. Karena Allah tuliskan di pintu sorga : ‘Engkau (sorga) haram bagi ‘Dayyuts’, yaitu orang yang tahu isterinya berzina tapi diam saja dan tidak cemburu. (Irsyadul Ibad Ila Sabilirrosyad : 105)

Apakah benar itu sebagai penebus dosa kepada istrinya? Tidak benar! Karena seorang yang ingin menebus kesalahan dirinya bukan dengan cara mengizinkan orang lain berbuat salah. Tetapi seharusnya dengan bertaubat, berhenti, menyesali, dan ikrar untuk tidak mengulang dosa. Ibnu Rusydi mengatakan : “Jangan menyelesaikan suatu kesalahan dengan kesalahan yang sepadan.” (laa tu’alijul khotho’ bil khotho’)

Seharusnya anda kuat iman dengan cara tidak membalas penyelewengan suami dengan penyelewengan yang sama. Jika anda berzina walaupun atas izin suami Anda tetap yang menanggung dosa di hadapan Allah swt di samping juga suami terkena dosa karena mengizinkan istrinya berzina. Takutlah ancaman Allah nanti di hari kiamat kepada pezina dan dayyuts.

Semoga Kita dapat membina  rumah tangga yang bahagia sejahtera, tidak ada dusta diantara suami istri, saling asih, asah dan asuh, dianugerahi anak-anak yang sholihin dan sholihat dan diridloi oleh Allah SWT. Aamiin. Ya Mujibassailiin.

0 komentar:

Post a Comment