DOSA
Pandangan Perbuatan Dosa 1
“Sesungguhnya hal yang paling besar yang dapat menyebabkan hati
seseorang menjadi lemah dan hina adalah perbuatan dosa dan maksiat,
karena sesungguhnya dosa dan maksiat dapat mencabut akar-akar keimanan
dan dapat menimbulkan kerusakan dan kejahatan, dan ia merupakan faktor
utama yang menyebabkan seseorang tidak taat kepada Allah.
Ibnu Qayim berkata: “Dan diantara pengaruh perbuatan maksiat adalah
lenyapnya ketaatan, dan seandainya perbuatan dosa itu tidak mempunyai
hukumannya maka sesungguhnya ia menghalangi seorang hamba untuk berbuat
ketaatan yang sedang terlintas, lalu ketidaktaatan itu menghentikan
ketaatan yang lain, kemudian menghentikan ketiga, keempat dan seterusnya
hinga habislah seluruh ketaatan yang disebabkan dosa-dosa, padahal
setiap ketaatan adalah lebih baik daripada dunia beserta isinya, hal ini
sama halnya dengan seseorang yang memakan satu macam makanan kemudian
menyebabkan ia sakit dalam waktu yang sangat panjang yang membuatnya
tidak dapat memakan berbagai macam makanan yang paling baik daripada
makanan yang telah ia makan dahulu. Dan kepada Allah kita memohon
perlindungan.”
Kalau sekiranya perbuatan maksiat hanya merupakan faktor yang
menyebabkan kehinaan seseorang dihadapan Tuhannya, maka tentu sudah
cukup. Allah berfirman: Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak
seorangpun yang memuliakannya (Qs. al Hajj: 18)
;”Perbuatan dosa itu sangat buruk dan bahayanya besar, akan tetapi
yang lebih buruk lagi adalag perbuatan-perbuatan dosa yang tidak
diketahui manusia, tetapai diketahui oleh Allah, yaiatu dosa-dosa
khulwah (dosa-dosa yang dilakukan oleh seseorang dan hanya Allah yang
mengetahuinya)., yaitu dosa-dosa yang menghanguskan iman dan
mneghilangkan rasa malu seseorang ketika melakukan dosa yang tersembunyi
dari manusia lain dan mustahil tersembunyi dari Allah.
;”Perbuatn dosa khulwah ini dapat menghancurkan benteng ketakwaan dan
mengguncangkan bumi kebaikan dan menyebabkan porak poranda karena ia
menyangka Allah tidak mengawasinya. Mengapa hal itu bisa terjadi? hal
itu terjadi karena ia menganggap bahwa pengawasan manusia itu lebih
besar, sementara Allah baginya adalah pengawasan lemah. Oleh karena
Allah mengatahui anggapan orang itu maka Allah mencabut dari dalam
dirinya kecintaan kepada ketaatan lalu menggantikannya dengan kelemahan
dalam beragama, dan akibatnya adalah bahwa orang itu termasuk dalam
golongan orang-orang yang merugi walaupun pada lahirnya dia adalah
seorang yang beruntung.
Dan ketika seseorang menyadari akibat akan hal tersebut, maka akan
gemetarlah tubuhnya dan tersayat-sayat hatinya. Rasulullah saw bersabda:
“Sungguh saya mengatahui bahwa sebagian di antara umatku akan datang
pada hari kiamat dengan kebaikan-kebaiakan sebesar gunung lalu Allah
menjasdikan kebaikan itu debu yang beterbangan, mereka itu
sesungguhnyasaudara-saudara kalian yang melakukan shalat malam
sebagaimana kalian melakukannya akan tetapi mereka itu adalah sekelompok
manusia yang melakukan perbuatan –perbuatan yang diharamkan Allah jika
mereka berkhulwah (menyendiri).”(HR Bukhari)
;”Alangkah menyedihkan nasib yang menimpa seorang yang melakukan
ibadah bertahun-tahun lamanya hingga ibadahnya menajdi sebesar gunung,
kemudian apa yang terjadi ? yang terjadi adalah bahwa Allah menjadikan
ibadahnya itu debu yang berterbangan, mengapa ? karena melauikian
perbuatan dosa yang tak terlihat manusia akan tetapi tak lepas dari
Oleh karena itu Rasulullah selalu berdoa seraya mengucapkan: “Ya
Allah, sesunguhnya aku memohon kepadaMu agar aku takut kepadaMu dalam
keadaan terlihat maupun tak terlihat.” (HR Ibnu Hibban, An-Nasa’i)
Maka orang yang berakal adalah orang yang selalu menempatkan Rabbnya
sebagai pusat perhatianya, ia merasakan ilmu dan luasnya pengetahuan
Allah, tidak sesuatu apapun yang tersembunyi dari Nya. Maka tidak ada
yang dapat menghapuskan keelokan iman kecuali perbuatan maksiat, tidak
ada yang melemahkan hati dan tubuh kecuali kemaksiatan.
0 komentar:
Post a Comment