Saat itu Ibrahim bin Uyainah dipenjara disebakan karena hutangnya yang mencapai lebih dari 4 ribu dirham. Maka beberapa sahabatnya pun mengumpulkan uang dari para penduduk untuk membebaskannya.
Di saat bersamaan, datanglah Imam Abu Hanifah, lalu ia pun bertanya
kepada salah satu sahabatnya, ”Apakah engkau telah meminta sejumlah uang
dari orang-orang?”
“Ya”, jawab lelaki itu.
“Kembalikan uang yang telah engkau ambil. Aku yang akan melunasi seluruh hutangnya”, kata Imam Abu Hanifah. Dan akhirnya Ibrahim bin Uyainah pun bebas dari penjara.* (Manaqib Imam Al A’dzam, 1/261)
Imam Abu Hanifah pulang mengunjungi salah satu sahabatnya yang sakit,
saat di perjalanan ia melihat seorang laki-laki yang berusaha
bersembunyi dan mencoba menghindar mencari jalan lain.
“Wahai fulan! Tetaplah dalam jalan yang engkau lalui!”, seru Imam Abu Hanifah.
Ketika lelaki itu tahu bahwa Imam Abu Hanifah telah melihatnya ia pun
terlihat salah tingkah dan berhenti, lalu Imam Abu Hanifah pun
menghampirinya.
“Kenapa engkau membatalkan untuk berjalan melalaui jalan yang engkau telah lalui?”, tanya Imam Abu Hanifah.
“Wahai Abu Hanifah, aku memiliki masih hutang kepadamu 10 ribu dirham
dan dalam waktu yang cukup lama hingga saat ini aku belum melunasinya.
Maka ketika aku melihatmu, aku malu kepadamu”, jawab lelaki tersebut.
“Maha Suci Allah, hingga engkau sampai dalam keadaan seperti ini,
jika engkau melihatku engkau bersembunyi. Aku telah merelakan hartaku
itu kepadamu dan engkau sekarang sudah bebas dari tanggungan itu”, jawab
Imam Abu Hanifah. (Al Manaqib Imam Abi Hanifah, 1/206).
0 komentar:
Post a Comment