THIS TOPIC BOX Ketik Topic Disini Contoh DZIKIR atau MAKAN

Translate

Friday 4 September 2015

AKU MENGERTI PACARAN ITU HARAM TAPI AMPUN SULIT DIHINDARI


  • Sekarang, pacaran sudah dianggap menjadi hal biasa dikalangan remaja Indonesia. Dan seiring perkembangan jaman, pacaran dijadikan suatu hal yang biasa dan bahkan lebih parahnya, ada yang menyebutkan kegiatan berpacaran ini sebagai budaya di era modern. Menurut pendapat masyarakat banyak, 
  • CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 
  • Pacaran dapat diartikan sebagai dua insan yang bersatu karena cinta, namun bukan dalam status pernikahan. 
  • Pacaran ialah pengganti teman dekat lawan jenis. 
  • Pacaran adalah pembuat semangat sekaligus pematah semangat. 
  • Pacaran juga bisa diartikan penyembunyian dari status jomblo. 
  • Banyak makna pacaran, yang dibenarkan oleh setiap insan yang merasakannya.
  • CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 
  • Dalam pandangan masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua. Sebagian dari mereka ada yang membolehkan, sebagiannya lagi ada yang melarangnya. Alasan para orang tua membolehkan anaknya berpacaran adalah karena mereka percaya kepada anaknya. Bukan berarti dibebaskan, melainkan hanya menghindari hal-hal yang menjerumuskan anaknya akibat kekangan tidak boleh berpacaran, misalnya backstreet yang akan mengakibatkan anaknya berani berbohong. Lain halnya dengan orang tua yang tidak membolehkan anaknya berpacaran, mereka mempunyai alasan tersendiri tentang fenomena berpacaran saat ini. Dalam pemikiran mereka yang mungkin dikategorikan kuno pada jaman yang sudah modern ini, mereka hanya ingin melindungi putra-putrinya dari bahaya yang ditimbulkan ketika berpacaran.
CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 
  • Semua alasan dari orang tua pasti memiliki makna tersendiri yang menjurus pada kebaikkan untuk anak-anaknya. Untuk remaja yang sudah diperbolehkan berpacaran, menjadi pribadi yang dapat menjaga kepercayaan orang tua itu lebih baik. Seperti pacaran tetapi dalam konteks yang wajar dan dikategorikan sehat.

Lalu bagaimana cara berpacaran sehat? 

  • 1. Hindari Pacaran di Tempat Pribadi

  • Untuk menhindari resiko terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan, maka hindarilah untuk berpacaran berduaan saja, apalagi jika itu dilakukan di tempat pribadi anda. Contohnya, kamar. Saling Mendukung Satu Sama Lain Jadilah seorang pacar yang bisa memberi dukungan pada kekasih anda. Dukunglah ia dalam melakukan hal-hal yang positif, terus memotivasi ia untuk meraih mimpinya, dan hiburlah saat ia berada dalam kesedihan.

  • 2. Jalin Hubungan dengan Keluarga Sang Pacar

  • Keluarga sang pacar adlah faktor yang dapat mendukung terjadinya pacaran yang sehat. Rasa tanggung jawab anda dan sang pacar akan lebih terbangun apabila anda berdua saling mengenal keluarga masing-masing.

  • 3. Bertukar Pikiran dan Pendapat

  • Manfaatkan pacaran sebagai hubungan yang tidak hanya bersifat romansa, tetapi juga sesuatu yang bisa membuat anda lebih dewasa dan lebi dewasa dan lebih berwawasan. Caranya sederhana, banyak-banyaklah berdikusi tentang hal-hal yang bermanfaat dengan pacar anda.

  • 4. Kurangi Kontak Fisik

  • Kontak fisik yang berlebihan tentu saja bisa memicu timbulnya hawa nafsu. Yang berbahaya adalah saat anda berdua tidak bisa mengontrol nafsu, dan dipastikan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

  • 5. Komunikasi

  • Komunikasi dapat mempererat sebuah hubungan, menghindarkan kesalah pahaman, dan mencegah pasangan untuk saling menyakiti satu sama lain.

  • 6. Mendekatkan Diri pada ALLAH SWT

  • Faktor Agama yang sangat berperan penting untuk menciptakan situasi pacaran yang sehat. Dalam agama apapun, pasti sudah ditentukan berbagai batas-batas hubungan antara pria dan wanita selama mereka belum menikah. Salah satu ciri pacar yang baik adalah jika ia mampu membuat anda lebih dekat dengan sosok Tuhan, dan bukan menjauhkannya.

  • Namun, seiring dengan kenakalan remaja yang semakin merajalela dikalangan kita, belum lagi tentang pencarian jati diri yang disalah gunakan, banyak remaja Indonesia yang ingin mencoba-coba dengan kegiatan berpacaran.
  • CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 
  • Berikut pembahasan pacaran ekstrim (pacaran yang berlebihan) :

  • 1. Kekerasan

  • Banyak sekali hal yang kita temui dilingkungan sekitar, yang mempertontonkan kaum muda-mudi yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dan yang lebih parah, lagi-lagi korban yang kami temui adalah seorang wanita.

  • 2. Kontak Fisik

  • Kegiatan berpacaran akan menghasilkan sebuah skinsip pegangan tangan, awalnya hanya pegangan tangan, kemudian muncul suatu keberanian untuk mencba-coba hal lainnya.

  • 3. Menghambat Impian

  • Berpacaran yang tidak sehat akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk masa depan kita. Misalnya menhambat karier kesuksesan kita, karena sepanjang mereka berpacaran, mereka hanya ingin sebuah kesenangan-kesengangan belaka, tanpa ingin menata masa depannya bagaimana.
  • CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 
  • 4. Menjauhkan Kita dari Lingkungan Sekitar

  • Beginilah prinsip dasar dari pasangan yang berpacaran terlalu ekstrim, dalam prinsipnya, ‘dunia milik kita berdua, yang lain hanya menumpang saja’. Dan inilah efek dari pacaran ekstrim, yaitu dapat menjauhkan kita dari lingkungan sekitar.

  • Untuk kalangan remaja yang masih dilarang dalam berpacaran atau yang belum memiliki pasangan, sebenarnya tidaklah perlu khawatir tentang hal ini. Cemoohan dari kalangan sebaya tidak perlu juga untuk digubris, karena Allah sudah menggariskan dalam firmannya : “Maha Suci Allah , Tuhan yang telah menciptakan berpasang-pasangan, semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (Q.S Yaa Sin ayat 36)

  • Jangan khawatir untuk jomblo sementara waktu, pikirkanlah tentang impianmu dulu..!!! ketika Allah sudah menetapkan sesuatu, maka yakinilah ketetapannya adalah yang terbaik. Dalam kesendiriamu saat ini, lebih baik bermuhasabahlah diri, lalu memantaskan diri untuk sang jodoh yang ditetapkan Allah SWT.

  • Allah berfirman dalam surat An-Nur ayat 26 yang artinya : “

  • 26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].
    [1034]. Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.


  • Berpacaran Menurut Pandangan Islam

  • Islam adalah agama yang menjaga, semua tata cara bergaul dengan lawan jenis sudah dijelaskan dalam kitabnya. Firman Allah dalam Q.S An-Nur ayat 30-31 yang artinya : 

  • “30. Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. 

  • 31. "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. "
  • CLICK DISINI UNTUK BUKA KALKULATOR ZAKAT 

  • Maksud dari ayat di atas adalah untuk menjaga mata kita dalam berpandangan dengan lawan jenis kita, dan sudah dipastikan bahwa dalam agama islam sebenarnya berpacaran adalah sesuatu yang menjurus kepada hukum haram. Karena apa? Berpacaran adalah suatu kegiatan yang mengharuskan kita untuk berdua-duaan, kemudian melakukan kontak mata, kontak fisik seperti pegangan tangan, dan berkirim pesan secara berlebihan dengan yang bukan mukhrim.

  • Islam tidak memberatkan, islam mempunyai solusi tersendiri untuk mengenal siapa dan bagaimana sifat dari calon suami/istri , yaitu dengan cara ta’aruf. Pengertian ta’aruf sendiri adalah berkenalan atau saling mengenal. Asalnya berasal dari akar kata ta’aarafa. Seperti ini sudah ada dalam Al-Qur’an, simak firman Allah yang artinya : 
  •  (Q.S Al-Hujurot ayat 13)
  • 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.


  • Nah untuk menhindari hal-hal yang dilarang dalam syariat Islam, maka ta’aruf diberlakukan untuk pasangan yang akan menikah agar bisa saling mengenal. Proses ini dapat terjadi lebih kurang 3 bulan, dan harus ada wali yang menemani disetiap pertemuan. Jika ta’aruf tidak sesuai dengan syariat islam, maka berhatilah-hatilah, anda mungkin saja berpacaran berkedok ta’arufan.

  • Untuk yang belum siap menikah, Islam dalam kitabnya Al-Qur’an sudah menjelaskan tentang hal ini Allah Berfirman yang artinya : “Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatas keji dan suatu jalan yang buruk” (Q.S Al-Isra ayat 32). Dan dalam hadits disebutkan, “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat sebab syaithan menemaninya. Janganlah seorang diantara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai makhramnya” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

0 komentar:

Post a Comment